Ada
sebuah profesi unik di China yakin Mencium bau kentut dengan gaji
mencapai ratusan juta rupiah. Mencium bau kentut bukanlah pilihan setiap
orang terkadang jika ada bau kentut yang baunya tidak enak orang akan
menghindar dan menjauhi bau kentut. Namun di China bau kentut bisa
mendeteksi masalah kesehatan seseorang lho sehinga ada sebuah pekerjan
baru di China yani mencium bau kentut untuk mendiagnosa penyakit
seseorang. Ahli di bidang pembauan menegaskan bahwa kentut yang sangat
bau menunjukkan adanya infeksi bakteri di perut atau usus pasien.
Bau
amis atau daging dapat menunjukkan infeksi pada organ pencernaan, bahkan
menunjukkan adanya perdarahan atau tumor pada lapisan usus. Jika
mendapati aroma bawang putih dalam kentut, maka itu adalah indikator
bahwa seseorang mengkonsumsinya terlalu banyak, yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan peradangan usus kecil atau besar.
Para ahli di bidang bau
ini juga mengklaim dapat mengetahui tentang kondisi kesehatan seseorang
hanya dengan mengukur jumlah gas yang dikeluarkan lewat kentut. Secara
garis besar, jumlah kentut yang besar menunjukkan tubuh mengkonsumsi
terlalu banyak serat dan mengindikasikan adanya obstruksi usus. Para
ahli dibidang gas buang manusia ini kini sedang mencari para pekerja
yang mau mencium bau kentut. Gaji yang ditawarkan bagi pekerja
profesional pencium bau kentut ini pun tidak kecil para pekerja akan di
gaji US$ 50.000 atau sekitar Rp 481 juta per tahun seperti dikutip dari
Shanghai List, Senin (10/12/2012). Namun tidak sembarang orang bisa
melakukan pekerjaan ini orang orang terpilih yang memenuhi syarat yang
bisa melakukan pekerjan mencium bau kentut.
Para pelamar yang mau
bekerja sebagai pencium bau kentut harus memiliki persyaratan seprti
berusia 18-45 tahun dan dilarang keras merokok dan minum alkohol. Para
pelamar juga diharuskan tidak memiliki penyakit atau masalah apapun pada
hidungnya atau penyakit lain yang terkait. Nah juka semua syarat diatas
dipenuhi maka para pelamar sudah siap untuk mencium bau kentut para
pasien.
sumber:pulsk
No comments: